Macam-Macam Air Bagian 03



Macam-Macam Air Bagian 03 






 أُنْوَاعُ الْمِيَاهْ 

MACAM-MACAM AIR 





قَالَ : اَلْمِيَاهُ الَّتِي يَجُوْزُ بِهَا التَّطْهِيْرُ سَبْعَ مِيَاهٍ : مَاءُ السَّمَاءِ وَمَاءُ الْبَحْرِ وَمَاءُ النَّهْرِ وَمَاءُ الْبِئْرِ وَمَاءُ الْعَيْنِ وَمَاءُ الثَّلْجِ وَمَاءُ الْبَرَدِ 

Al-Mushonnif berkata : Air yang boleh digunakan dengannya untuk bersuci ada tujuh macam air : Air Hujan dan Air Laut dan Air Sungai dan Air Sumur dan Air dari Mata Air dan Air Salju dan Air Embun 

اَلْأَصْلُ فِي [ مَاءِ السَّمَاءِ ] 

Ashal hukum dalam menggunakan [ Air Hujan ] untuk bersuci 

قَوْلُهُ تَعَالَى : ﴿ وَيُنَزَّلُ عَلَيْكُمْ مِّنَ السَّمَآءِ مَآءً لِّيُطَهِّرَكُمْ بِهِ ﴾ 

Firman-Nya Allah Ta'ala : ﴾ Dan Dia menurunkan kepada kalian air dari langit agar kalian bersuci dengannya ﴿. [ QS. Al-Anfal : 11 ] 

وَفِي غَيْرِهَا وَفِي [ مَاءِ الْبَحْرِ ] 

Dan dalam kebolehan menggunakan air yang lainnya dan Ashal hukum dalam [ Air Laut ] 

قَوْلُهُ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَمَّا سُئِلَ عَنْ مَاءِ الْبَحْرِ فَقَالَ : 《 هُوَ الطّهُوْرُ مَاؤُهُ الْحِلُّ مَيْتَتُهُ 》 

Sabdanya Nabi saw ketika Nabi saw di tanya tentang dari air laut, Maka Nabi saw bersabda : 《 Bahwasannya air laut adalah airnya mensucikan dan halal bangkainya 》 [ HR. Imam Bukhari dan Tirmidzi dan An-Nasa'i dan Ibnu Majah dan Ibnu Sakan, dari Abu Hurairah ra ] 

KIFAYATUL AKHYAR HALAMAN 14 

[ وَفِي مَاءِ الْبِئْرِ ] 

[ Dan Ashal hukum dalam menggunakan air sumur ] 

حَدِيْثُ سَهْلٍ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ : 《 قَالُوْا يَارَسُوْلَ اللّٰهِ إِنَّكَ تَتَوَضَّأُ مِنْ بِئْرِ بُضَاعَةٍ وَفِيْهَا مَا يُنْجَی النَّاسُ وَالْحَائِضُ وَالْجُنُبُ فَقَالَ رَسُوْلَ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اَلْمَاءُ طَهُوْرٌ لاَ يُنَجِّسُهُ شَيْءٌ 》 

Hadits dari Sahal ra : 《 Mereka (para sahabat) berkata : Wahai Rasulullah saw, sesungguhnya kamu berwudhu' dari air sumur Budha'ah dan di dalamnya ada orang yang cebok dan orang haidh mandi dan orang junub mandi, maka Rasulullah saw bersabda : air itu suci, tidak akan dinajiskan dari sesuatu 》. [ HR. Tirmidzi dan Imam Ahmad ] 

وَ [ مَاءُ النَّهْرِ ] وَ [ مَاءُ الْعَيْنِ ] فِي مَعْنَاهُ 

Dan Ashal hukum [ Air Sungai ] dan Air [ Mata Air ] dalam maknanya sama seperti air laut dan air sungai 

وَأَمَّا [ مَاءُ الثَّلْجِ ] وَ [ مَاءُ الْبَرَدِ ] فَالْأَصْلُ فِيْهِ 

Dan adapun [ Air Salju ] dan [ Air Embun ], maka Ashal hukum dalam Air Salju dan Air Embun 

حَدِيْثُ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ وَاسْمُهُ عَبْدُ الرَّحْمٰنْ بِنْ صَخَرْ عَلَى الْأَصَحِّ٬ قَالَ :  《 كَانَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَبَّرَ فِي الصَّلاَةِ سَكَتَ هُنَيَّةً قَبْلَ أَنْ يَقْرَأَ فَقُلْتُ : يَارَسُوْلَ اللّٰهِ مَا تَقُوْلُ ؟ قَالَ : أَقُوْلُ : 

Hadits riwayat Abu Hurairah ra dan namanya Abu Hurairah ra adalah Abdurrahman Bin Shakhar atas pendapat yang Ashoh, dia berkata : 《 Jika Rasulullah saw bertakbir dalam Shalat, maka beliau diam sejenak sebelum membaca surat Al-Fatihah, maka aku berkata : Wahai Rasulullah saw, apa yang kamu baca ketika diam diantara takbir dan dan memca Al-Fatihah ? Nabi saw bersabda : aku membaca : 

اَللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ٬ اَللَّهُمَّ نَقِّنِی مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبَ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اَللَّهُمَّ اغْسِلْنِی مِنْ 

Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat, Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahanku sebagaimana baju putih yang di bersihkan dari kotoran, Ya Allah, basuhlah aku dari kesalahan-kesalahanku 

KIFAYATUL AKHYAR HALAMAN 15 

خَطَايَايَ بَمَاءِ الثَّلْجِ وَالْبَرَدِ 》 


dengan Air Salju dan Air Embun 》. [ HR. Bukhari dan Muslim ] 

KIFAYATUL AKHYAR HALAMAN 16 


Wallahu A'lam Bish-Showab 

Makna Siwak Dan Bersiwak Yang Sangat Di Anjurkan Dan Cara Bersiwak Bagian 23

Makna Siwak Dan Bersiwak Yang Sangat Di Anjurkan Dan Cara Bersiwak Bagian 23 MAKNA SIWAK DAN BERSIWAK YANG SANGAT D...